Instagram

https://www.instagram.com/p/BOHB7jsDgcI/

Minggu, 30 Oktober 2016

PRULARISME INDONESIA DAN PERANAN SANTRI DALAM AGAMA MAYORITAS



(Memperingati Hari Santri Nasional)
“Bhineka Tunggal Ika” merupakan sebuah kalimat yang selalu di pegang erat dan di bawa oleh burung Garuda, hingga Sabang-Merauke slogan ini akan melekat dalam diri kita. Keberagaman bangsa Indonesia adalah sebuah mukjizat dan anugrah terbesar dari Tuhan YME, karena dengan adanya keberagaman kita dapat belajar tentang alam, sosial dan budaya mereka. Agama Islam, Kristen, Budha, Hindu, Nasrani dan Kong Huchu merupakan perbedaan diantara kita. Suku Jawa, Sunda, Papua dan Melayu adalah prularisme bangsa Indonesia.
Perbedaan merupakan Berkah” kata-kata inilah yang dikeluarkan KH. Abdurahman Wachid (Gus Dur) presiden ke empat kita, memang benar apa yang dikatakannya. Dengan adanya perbedaan akan mengajarkan kita untuk bergaul dengan sesama, baik yang muda ataupun yang tua. Toleransi pun akan terjalin dengan kuat dan mayoritas pun harus menghargai minoritas.
Masyarakat Islam sebagai mayoritas di Indonesia harus menjunjung tinggi kiat-kiat Ahlussunnah Wal Jamaah, yakni dengan Tasamuh, Tafahum, Taawun, Tawasuth dan Taaruf. Dengan sendi-sendi tersebut akan menjadikan masyarakat Indonesia menjadi bagsa yang kuat dalam mengahadapi musuh dari dalam ataupun dari luar sekalipun.
Para Ulama’, Kiai dan Santri terus berjuang mati-matian dalam  mensosialisasikan lima sendi tersebut kepada umat Islam Nusantara khususnya dan masyarakat Indonesia pada Umumnya. Sehingga pada tanggal 22 Oktober pemerintah Indonesia menetapkan sebagai Hari Santri Nasional (HARSANNAS), sebagai awal semangat muda para santri dalam berdakwah dan meraih ke arah cita-cita bangsa.
Santri merupakan tolak ukur kesuksesan negeri ini, dengan adanya santri sebagai control of Power, control of sosial and control of change. Negeri ini akan bebas dari kejahatan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), Criminalisme dan Imperalisme.
NAMA              : MUHAMAD JAMALUDDIN
NIM                 : G94216187
PRODI              : EKONOMI SYARIAH 2016 “A”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar